Nama : Lesly T.Telapary
SIN : 080613183
PERKEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI SULAWESI UTARA
Sulawesi Utara meraih predikat terbaik ke-2 pengembangan Sumber Daya Manusia se-Indonesia. Dalam 5 tahun terakhir ini, SDM di Sulawesi Utara menurut saya, memiliki kemajuan yang significant. Namun, sangat di harapakan respon yang efektif dan efisien di tingkat pelaksanaan sehingga outcomenya mudah tercapai, sesuai dengan poin-poin penting yang telah di pilih guna mempercepat pembangunan
Menurut saya ada beberapa factor yang sering mempengaruhi SDM pada umumnya, begitupun yang terjadi di Sulawesi Utara. Pertama, sikap nepotisme yang sering tejadi di dunia kerja (pemerintah), pemimpin kadangkala pilih kasih dalam memberikan respon kepada bawaan,sebagian diperhatikan , sebagain tidak di perhatikan. Akibatnya sering terjadi kecemburuan social.
Kedua, Kurangnya pelatihan khusus kepada karyawan, guna menunjang Sumber Daya Manusia,serta meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ketiga, dalam mengambil keputusan Pemimpin terkadang mementingkan diri sendiri, tanpa meminta pendapat dari bawahan.
Dari beberapa faktor di atas, dapat kita lihat bahwa, meskipun Sulawesi Utara merupakan peringkat erbik k-2 SDM, namun kunci kesiapan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dalam melaksanakan pembangunan daerah pemberdayaan masyarakat bawah (the grass root) dan peningkatan kualitas penyelenggara daerah untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka Pemerintah dituntut agar lebih efektif, efisien dan ekonomis, dalam memanfaatkan masukan dari masyarakat dan memberikan laporan dalam konteks akuntabilitas publik kepada masyarakat. Masyarakat perlu diyakinkan akan kinerja dan akuntabilitas aparat pelaksana / pemerintah yang akan berdampak positif pada perubahan sikap (attitude) serta motivasi untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pembangunan.
Sehingga diharapkan kedepan Sulawesi Utara menjadi growth center sera contoh yang baik bagi Kawasan Timur Indonesia.
Ketahanan Pangan di Kotamobagu
Produksi dan Kebutuhan Beras di Kota Kotamobagu Tahun 2009
Produksi (ton) Kebutuhan/kapita (kg) Kebutuhan//tahun (ton)
SD3082 120 14293
Produksi Pangan di Kotamobagu Tahun 2009
Jenis Luas Panen (Ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (Ku/Ha)
Padi 1267 6338 50.02
Jagung 2400 8321 34.67
Ubi Kayu 122 1390 113.96
Ubi Jalar 90 949 105.4
Kacang Tanah 144 217 15.05
Kedelai 0 0 0
Kacang Hijau 57 78 41
Bawang merah 1 2 2.00
Bawang daun 0 0 0
Kentang 0 0 0
Petsai 0 0 0
Wortel 0 0 0
Kacang panjang 1 1 1
Cabe rawit 4 24 6.00
Tomat 3 12 4.00
Dilihat dari data yang disajikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa produksi bahan pangan di kotamobagu khususnya pada produksi beras masih cukup kurang, hal ini jika dibandingkan dengan kebutuhan maka produksi kotamobagu tidak dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan kotamobagu. Dilihat dari permasalahan tersebut, kotamobagu harus melakukan impor atau meningkatkan industri pangan yang besar khususnya beras, guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ketahanan Pangan di Minahasa
Produksi dan Kebutuhan Beras di Minahsa Tahun 2009
Produksi (ton) Kebutuhan/kapita (kg) Kebutuhan//tahun (ton)
32057 120 36027
Produksi Pangan di Kotamobagu Tahun 2009
Jenis Luas Panen (Ha) Produksi (ton) Rata-rata Produksi (Ku/Ha)
Padi 12705 64059 50.42
Padi ladang 795 1882 23.67
Jagung 29256 106455 39.39
Ubi Kayu 456 5918 129.78
Ubi Jalar 529 5835 110.30
Kacang Tanah 2369 3249 13.71
Kedelai 420 584 13.42
Kacang Hijau 13 15 11.59
Bawang merah 383 3213 8.39
Bawang daun `170 1149 6.76
Kentang 5 76 15.20
petsai 20 402 20.10
Wortel 65 707 10.88
Kacang panjang 51 183 3.59
Cabe rawit 275 967 3.59
Tomat 334 3454 10.37
Dilihat dari data yang disajikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa produksi bahan pangan di Minahasa terlebih khusus pada produksi beras sudah hamper mencukupi kebutuhan lokal, hal ini lebih baik dari data kebutuhan pangan kotamobagu. Namun, walau demikian, minahasa tetap harus menambah impor pasokan beras atau teknologi industry guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar